Jakarta – Nokia membuat kejutan dengan memperkenalkan Ozo. Kamera yang tampak seperti mata alien ini mengantarkan Nokia memasuki ranah virtual reality (VR) yang sedang ramai digarap perusahaan teknologi.
Namun jika melihat harga dan fungsinya, jelas ini bukan perangkat untuk konsumen personal. Ozo dibanderol USD 60 ribu atau sekitar Rp 810 jutaan (USD 1 = Rp 13.500).
Seperti detikINET kutip Tech Radar, Selasa (1/12/2015), produk ini menyasar para profesional di industri pembuatan video dan film. Nokia berharap kamera yang bisa merekam audio dan video secara 360 derajat tersebut bisa menjadi kamera standar untuk perekaman video VR di Holywood.
Ozo diklaim punya sejumlah fitur unggulan. Salah satunya adalah live monitoring. Penggunanya bisa melihat hasil rekaman secara langsung menggunakan headset. Videonya pun bisa diputar ulang tanpa perlu me-render video secara keseluruhan.
Hasil rekaman video VR biasanya harus ‘dijahit’ terlebih dahulu sebelum bisa diputar. Proses itu pun membutuhkan waktu berjam-jam. Sementara Ozo bisa me-render video dengan resolusi rendah agar penggunanya bisa melihat hasil rekamannya dalam waktu singkat.
Setelah bisnis ponselnya dibeli Microsoft, Nokia memang sepertinya fokus di bisnis infrastruktur jaringan. Oleh karena itu, kemunculan Ozo menjadi kejutan dengan memperlihatkan ketertarikan Nokia terjun di dunia VR.
“Memasuki ranah VR bukan sebuah ‘kecelakaan’, melainkan sudah direncanakan sebelum VR menjadi tren seperti sekarang,” kilah Vice President of Digital Media Nokia Paul Melin.
Nokia Ozo bersaing dengan kamera VR besutan GoPro yang dipamerkan di Google I/O 2015 lalu. Kamera buatan GoPro itu didesain untuk digunakan di Google Jump, yaitu sebuah ekosistem untuk pembuatan film VR.
(rns/rou)
AspiREBEL.COM 